Find Us On Facebook

iklan banner
MASIGNCLEANSIMPLE101

Potensi Ekonomi Tinggi, Harga Per Ekor PE Ras Kaligesing Bisa Capai 60 Juta Rupiah

Salah satu juri menilai fisik anakan PE peserta kontes kelas E_2
WONOSOBOZONE - Kambing Peranakan Etawa (PE) Ras Kaligesing memiliki potensi ekonomi yang cukup menggiurkan untuk dibudidayakan. Tak hanya untuk diikutkan kontes semata, kambing PE ras Kaligesing juga potensial untuk diperah susunya. Di beberapa daerah, susu kambing PE bahkan dikembangkan sebagai bahan sabun kecantikan. Secara nilai ekonomi, kambing PE Ras Kaligesing yang di Wonosobo telah dikembangkan di 7 Kecamatan, yaitu Wadaslintang, Kepil, Sukoharjo, Watumalang, Kota Wonosobo, Sapuran dan Kalikajar, juga sangat tinggi, hingga bisa mencapai sekitar 60 Juta Rupiah Per Ekornya. Demi meningkatkan pemahaman akan beragam potensi PE Kaligesing itu, Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa Nasional (ASPENAS) Daerah Wonosobo menggelar kontes PE Ras Kaligesing. Dalam kontes yang digelar di lapangan Desa Suroyudan, Kecamatan Sukoharjo, Selasa (30/12) tersebut, tak kurang dari 150 ekor PE Ras Kaligesing ikut serta. Tak hanya dari berbagai wilayah di Wonosobo, kontes itu juga diminati beberapa peternak dari luar daerah, seperti Purworejo dan Jepara.

Ketua ASPENAS Wonosobo, Muji Rohmat berharap, dari penyelenggaraan kontes itu akan muncul bibit unggul PE Ras Kaligesing dari Wonosobo. Oleh karena itu, selain untuk Kelas A dan B Jantan maupun Betina, yang melombakan PE berkategori Poel alias tua, pihaknya juga membuka kelas C hingga E jantan maupun betina. Di kelas C hingga E tersebut, kambing yang dikonteskan merupakan anakan PE yang belum poel, dengan umur sekitar 3 sampai 6 bulan. Selain itu, panitia juga mensyaratkan tinggi maksimal kambing di masing-masing kelas. Untuk kelas E betina, tinggi maksimal adalah 60 cm, sementara di Kelas E Jantan adalah 65 cm. Di Kelas D Betina, kambing harus memiliki ketinggian tidak lebih dari 70 cm, sementara di Kelas D Jantan maksimal 75 cm. Kelas C, baik jantan maupun betina mensyaratkan setiap kambing harus belum masuk masa Poel. Untuk menilai peserta lomba, Muji yang juga memiliki tak kurang dari 30 ekor PE Kaligesing di Gadingrejo Kepil, mengaku mendatangkan juri dari Dinas Peternakan dan Perikanan, serta ASPENAS Jawa Tengah. Juara dalam kontes open Latber kali ini, menurut Muji akan dipersiapkan untuk kontes serupa tingkat Nasional Bulan Agustus 2015 mendatang, yang rencananya juga akan digelar di Sukoharjo.

Menanggapi gelaran kontes Peranakan Etawa Ras Kaligesing Open Latber Wonosobo yang digelar bersamaan dengan acara Pesta Patok dan Pengobatan massal ternak serta pengendalian lalat buah tersebut, Camat Sukoharjo, Drs Mulyono mengaku sangat apresiatif. Selain sebagai persiapan kontes tingkat Nasional yang rencananya bakal digelar di wilayahnya, Mulyono juga menilai perlunya masyarakat memahami akan teknik-teknik beternak PE Ras Kaligesing. Selaku pimpinan Wilayah, Mulyono juga berharap agar media pesta patok dan kontes PE dapat dijadikan sebagai wadah bagi para peternak maupun petani untuk saling bertukar pikiran mengenai berbagai hal yang dapat menunjang kemajuan mata pencaharian mereka. Adanya tenaga kesehatan hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan, menurutnya juga strategis untuk memantau kondisi kesehatan hewan ternak, terlebih dalam kesempatan itu, digelar pula pengobatan gratis secara massal.

Apresiasi serupa juga datang dari Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Ir Agus Subagyo MSi. Agus yang hadir bersama jajaran pejabat Disnakkan mengaku bangga dengan inisiatif ASPENAS untuk menggelar kontes PE Kaligesing. PIhak Disnakkan sendiri, menurut Agus akan terus berupaya agar kambing jenis PE Ras Kaligesing dapat terus berkembang di Kabupaten Wonosobo, demi meningkatkan derajat para kesejahteraan petani dan peternak.
Share This Article :
MyNews