Find Us On Facebook

iklan banner
MASIGNCLEANSIMPLE101

Wonosobo Perlu Bangun Panti Rehabilitasi Narkoba

Kapolres AKBP Aziz Andriansyah akan lebih intensif menggelar operasi penanggulangan narkotika dengan sandi Bersinar

WONOSOBOZONE - Upaya penanggulangan merebaknya peredaran narkoba di Kabupaten Wonosobo dinilai tak lagi bisa dilakukan setengah-setengah. Semua pihak diminta untuk turut serta dan berpartisipasi aktif demi menghindarkan warga masyarakat Wonosobo dari sasaran empuk barang haram tersebut. Tak hanya masyarakat umum, sasaran peredaran narkoba juga telah tertuju pada aparat, termasuk kepolisian dan TNI. “Upaya Kodim 0707 Wonosobo yang telah meminta personel untuk tes urine dan menandatangani pernyataan bebas Narkoba akan kami tiru di Polres,” tegas Kapolres, AKBP Aziz Andriansyah. Aziz juga menegaskan pihaknya bersama seluruh jajaran terkait akan lebih intensif dalam melakukan operasi penanggulangan bahaya narkoba. “Kami memiliki sandi operasi khusus, yaitu Bersinar, alias berantas sindikat Narkotika dimana dalam pelaksanaannya juga melibatkan unsur TNI, Kejaksaaan sampai Kantor Kesbangpol Kabupaten,” ungkap Aziz di depan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD) yang bertemu untuk koordinasi terkait berbagai isu terkini, Kamis malam (17/3).

Selain upaya memberantas sindikatnya, Kapolres juga menandaskan perlunya ada tindakan rehabilitasi bagi para pengguna narkoba yang tertangkap atau menyerahkan diri. “Saat ini memang tidak semua yang ditangkap karena kasus Narkoba serta merta bisa ditindak dengan sanksi pidana, namun ada yang direkomendasikan untuk menjalani rehabilitasi terhadap ketergantungan,” lanjut Aziz. Karena itulah, pihaknya merasa perlu mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk membangun panti rehabilitasi di Wonosobo. Dengan adanya panti rehab bagi para penderita ketergantungan terhadap narkoba, upaya untuk pembinaan juga dinilai Kapolres jauh lebih mudah.

Usulan Kapolres agar semua pihak berpikir lebih serius dalam penanggulangan Narkoba disambut positif Ketua DPRD, Afif Nurhidayat. Menurut Afif, peredaran narkoba di Kabupaten Wonosobo saat ini memang masuk kategori sangat mengkhawatirkan. “Sudah ada orang desa yang tertangkap karena menjadi Bandar narkoba, dan meski kini telah dibui, kewaspadaan terhadap adanya Bandar lain yang masuk dalam sindikat peredaran lintas daerah layak ditingkatkan,” tegas Afif. Senada dengan Kapolres, Afif pun menilai perlu tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten dan jajaran legislatif, seperti halnya yang dilakukan Kodim 0707 Wonosobo. “Pemkab juga kiranya perlu menggelar tes urine kepada para PNS, dan kami di DPRD pun akan memberlakukan hal yang sama kepada para anggota dewan,” tegas Afif.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyambut positif usulan-usulan untuk melawan maraknya peredaran Narkoba tersebut. “Melalui pertemuan ini, kami memang berharap agar isu-isu terkini terutama yang menyangkut upaya menanggulangi dampak kerawanan sosial, termasuk narkoba  bisa diseriusi bersama,” kata Eko. Melalui Sekretaris Daerah, Eko Sutrisno Wibowo, Bupati meminta agar isu-isu yang mengemuka sebagai bahasan dipetakan berdasar tugas pokok dan fungsi tiga Asisten Sekda. “Ada yang menjadi ranah Asisten I, ada yang untuk Asisten II maupun untuk Asisten III, sehingga nantinya koordinasi dengan OPD terkait lebih mudah,” beber Sekda.


Selain membahas persoalan narkoba, pertemuan yang dihadiri Dandim 0707 Wonosobo Letkol CZI Dwi Haryanto, Ymt Kajari Sri Tatmala Wahanani, serta beberapa pejabat terkait di lingkup Pemkab Wonosobo tersebut juga mengangkat berbagai isu aktual. Kepala Kantor Kesbangpol Didiek Wibawanto selaku penggagas acara menyebut, mulai terciumnya paham radikal kiri, isu HAM, pernikahan sesama jenis, hingga persoalan alun-alun dan dana transfer desa serta persiapan pilkades serentak turut dikemukakan. “Harapannya agar penanganan dan pengawasan terhadap potensi-potensi yang dinilai bisa mengganggu kondusifitas Kamtibmas bisa lebih dini,” pungkas Didiek.
Share This Article :
MyNews