![Contoh tampilan SAS Visual Analytics. SAS Visual Analytics](http://www.infokomputer.com/images/news/sas-visual-analytics.jpg)
Tren ledakan data (big data) tidak hanya memerlukan tempat penyimpanan yang lega, tetapi juga kebutuhan terhadap solusi untuk menganalisis data supaya lebih berguna bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan bisnis.
Umumnya, perusahaan memanfaatkan solusibusiness analytics atau business intelligencedari sejumlah vendor. Untuk menelurkan hasil yang baik, solusi ini butuh waktu dalam hitungan jam atau hari. Durasi ini masih dianggap terlalu lama, khususnya oleh perusahaan yang perlu membuat keputusan cepat.
Oleh karena itu, SAS berinovasi dengan menghadirkan solusi SAS Visual Analytics, anggota baru dari keluarga SAS High-Performance Analytics untuk memperoleh wawasan tentang bisnis dan keputusan yang lebih baik, secara cepat, sederhana, dan berbiaya efektif.
Dengan SAS Visual Analytics, organisasi dapat menerapkan kekuatan Analytics SAS ke dalam sejumlah data besar; secara visual dapat mengeksplorasi data dengan sangat cepat; dan membagi wawasan ter-update dengan siapa saja, di mana saja, baik melalui Web maupun iPad.
"SAS Visual Analytics membantu pelaku bisnis untuk secara visual mengeksplorasi data oleh mereka sendiri," kata Jim Goodnight (CEO SAS). "Semua itu berjalan dengan baik di luar query dan laporan tradisional. Berjalan dengan biaya murah, menggunakan blade servers sesuai standar industri, arsitektur untuk high-performance, dan in-memory menyampaikan jawaban dalam hitungan detik atau menit.”
Inti inovasi SAS dalam solusi Visual Analytics ini adalah SAS LASR Analytics Server yang mampumempercepat eksplorasi data dan visualisasi. Mesin in-memory analytics ini melengkapi seluruh portofolio produk software, dirancang dengan baik setelah 35 tahun SAS menerapkan inovasi analyticsuntuk menangani aset big data, dengan tambahan kemampuan publish-to-mobile dan visualisasi grafis.
"SAS Visual Analytics memberikan bonus ganda: kecepatan in-memory analytics di tambah dengan kemampuan self-service yang meniadakan cara tradisional menunggu IT menghasilkan laporan," tutur Dan Vesset (Program Vice President, Business Analytics Research, IDC).
SAS Visual Analytics dapat memecahkan banyak permasalahan bisnis, misalnya analisis marketing campaign di perusahaan ritel atau kekusutan big data di bank dan perusahaan pasar modal.
Share This Article :
comment 0 komentar
more_vert